ألسـلام عليكم ورحمة الله وبركاته …..***…..***…..***….. بِســمِ اللهِ الرَّحْمَـنِ الرَّحِيـم …..***…..***…..***….. “Orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya syaitan dikarenakan oleh (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, disebabkan mereka berkata (berpendapat) : sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang (mengetahui) telah sampai larangan kepadanya larangan dari Tuhannya, kemudian berhenti dari mengambil riba, maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum larangan itu datang kepadanya); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” Surrah ke-2 Al Baqarah : 275 …..***…..***….. ***….. Selamat Datang di Situs Baytul TAMWIL Saka Madani …..***…..***…..***….. Apabila Anda hendak menjadi Anggota atau pun Nasabah kami, mohon isi Formulir di bagian bawah BLOG ini …..***…..***…..***….. Apabila Anda hendak menyalurkan ZIS dan atau mengamanahkan investasi dana Anda secara Syariah di Lembaga kami, mohon isi Formulir di bagian bawah BLOG ini ..... Terima Kasih ....***…..***…..***….. وألسـلام عليكم ورحمة الله وبركات

Sunday, August 30, 2009

Serial Motivasi Diri : Mengatasi Rasa Cemas, dalam Sebuah Kondisi Psikis Manusia

Serial Motivasi Diri : Mengatasi Rasa Cemas, dalam Sebuah Kondisi Psikis Manusia

ألسـلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِســمِ اللهِ الرَّحْمَـنِ الرَّحِيـم

Dalam Al Qur’anul Karim pada Juz 4 Surrah III Ali Imron : 154, yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dari bahasa aslinya Arab, mudah-mudahan sesuai dengan isi, pokok, dan maksud serta hikmah sesuai dengan yang aslinya, sebagaimana berikut :

Ali 'Imran (3) : 154

ثُمَّ أَنزَلَ عَلَيْكُم مِّن بَعْدِ الْغَمِّ أَمَنَةً نُّعَاساً يَغْشَى طَآئِفَةً مِّنكُمْ وَطَآئِفَةٌ قَدْ أَهَمَّتْهُمْ أَنفُسُهُمْ يَظُنُّونَ بِاللّهِ غَيْرَ الْحَقِّ ظَنَّ الْجَاهِلِيَّةِ يَقُولُونَ هَل لَّنَا مِنَ الأَمْرِ مِن شَيْءٍ قُلْ إِنَّ الأَمْرَ كُلَّهُ لِلَّهِ يُخْفُونَ فِي أَنفُسِهِم مَّا لاَ يُبْدُونَ لَكَ يَقُولُونَ لَوْ كَانَ لَنَا مِنَ الأَمْرِ شَيْءٌ مَّا قُتِلْنَا هَاهُنَا قُل لَّوْ كُنتُمْ فِي بُيُوتِكُمْ لَبَرَزَ الَّذِينَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقَتْلُ إِلَى مَضَاجِعِهِمْ وَلِيَبْتَلِيَ اللّهُ مَا فِي صُدُورِكُمْ وَلِيُمَحَّصَ مَا فِي قُلُوبِكُمْ وَاللّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ

“Kemudian setelah kamu berdukacita, Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari pada kamu , sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri, mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyah . Mereka berkata: "Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?". Katakanlah: "Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah". Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: "Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini". Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh". Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati.” Al-'Imran (3) : 154

Perasaan CEMAS ??? Ya … itu lah suatu kondisi psikis yang sering menimpa manusia, terlebih apabila ia sudah memasuki usia tua/senja. Kecemasan yang tidak ada sebabnya. Marilah kita tengok di sekitar kita. Atau jangan-jangan justru malah terjadi terhadap diri kita? Naudzubillahimindzalik …!!!

Jika kita mau mengembalikan semua permasalahan hidup ini kepada perintah-Nya (Al Qur’an dan As Sunnah), terlebih bila kita bersedia untuk selalu mempelajari Ajaran-Ajaran Islam, sebagai sebuah ajaran yang sempurna dan penutup jaman, semua itu ada jawabannya. Subhanallah ….. indah bukan ?? Allah سبحانه وتعلى Maha Tahu akan kondisi makhuk-makhluk-Nya.

Dari salah satu ajaran-Nya yang tertulis dalam salah satu ayat-Nya, Ali 'Imran (3) : 154, dapat kita petik berbagai macam hikmah :

  • Rasa Kantuk adalah sebuah anugrah dan rahmat yang tiada terkira dari Allah سبحانه وتعلى. Mungkin hal ini belum dirasakan bagi kita yang masih dikaruniai umur muda. Akan tetapi tidak demikian bagi mereka yang telah berumur tua. Kantuk adalah sebuah nikmat bagi mereka. Walapun memang tidak setiap orang merasakan susah tidur, apabila usianya telah tua. Dengan kantuk, tubuh kita dapat memasuki fase selanjutnya, yaitu tidur. Sebuah konsisi istirahat dari tubuh manusia setelah melakukan segala macam aktifitasnya.
  • Rasa cemas adalah sebuah ujian dan cobaan dari Allah سبحانه وتعلى. Cemas dapat mengakibatkan orang depresi, sebuah kondisi psikologis yang hanya dirinya dan Allah سبحانه وتعلى sendiri yang dapat menyembuhkan. Rasa cemas dapat menyebabkan manusia berpikiran negatif dan berburuk sangka (su’udzon), bahkan kepada Tuhannya. Naudzubillahimindzalik …..!!!! Subhanallah….Allah Maha Pengasih dan Penyayang…..Allah Maha Besar dan Sempurna. Islam mengajarkan untuk tidak berburuk sangka kepada Tuhan-nya.
  • Allah سبحانه وتعلى Maha Kuasa, dan segala urusan itu ada ditangan-Nya. Itulah salah satu jawaban untuk mencegah rasa cemas dan gelisah masuk ke dalam hati dan ‘qolbu’ kita. . Pasrah…..adalah sesuatu yang berat untuk dilakukan. Tapi itu adalah realita yang harus terjadi dan kita hadapi, terlebih sepanjang nyawa masih bersatu dengan tubuh. Manusia harus pasrah terhadap segala keputusan-Nya. Manusia hanyalah pembuat rencana, sedangkan keputusan adalah ditangan-Nya dan menjadi Hak-Nya.
  • Kematian, adalah sesuatu yang tidak diinginkan oleh sebagian besar manusia. Tapi jika takdir itu telah datang, maka ia tidak akan dapat diajukan dan diundurkan.
  • Rasa Kantuk, cemas, takut, kematian adalah merupakan kejadian untuk menguji keimanan manusia, dan untuk mengetahui isi hati manusia, walaupun tanpa diuji sekalipun Allah سبحانه وتعلى Maha Tahu.

Sebagai penutup, untuk menambah keimanan kita, dan mudah-mudahan Allah سبحانه وتعلى berkenan memasukkan kita kedalam golongan hamba-hamba-Nya yang bertaqwa …. beriman …. khusyu ’…. dan pandai bersyukur, pada kehidupan di dunia ini, adalah sebuah firman-Nya dalam Juz 4 Surrah III Ali Imron : 145 beserta terjemahan kedalam bahasa Indonesia dari bahasa aslinya Arab, mudah-mudahan sesuai dengan isi, pokok, dan maksud serta hikmah sesuai dengan yang aslinya, sebagaimana berikut :

Al-'Imran (3) : 145

وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلاَّ بِإِذْنِ الله كِتَاباً مُّؤَجَّلاً وَمَن يُرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَن يُرِدْ ثَوَابَ الآخِرَةِ نُؤْتِهِ مِنْهَا وَسَنَجْزِي الشَّاكِرِينَ

“ Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” Ali 'Imran (3) : 145


Semoga bermanfaat

وألسـلام عليكم ورحمة الله وبركات 

No comments:

Post a Comment

بِســمِ اللهِ الرَّحْمَـنِ الرَّحِيـم .......... الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لاَ يَقُومُونَ إِلاَّ كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُواْ إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا وَأَحَلَّ اللّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا فَمَن جَاءهُ مَوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّهِ فَانتَهَىَ فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللّهِ وَمَنْ عَادَ فَأُوْلَـئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

Iklankan Bisnis & Usaha Anda di Situs ini :