السـلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بِســمِ اللهِ الرَّحْمَـنِ الرَّحِيـم
Alhamdulillah, selama 2 hari dipercaya utk sharing dengan 52 peserta dari para dosen, staff, dan kajur di sebuah perguruan tinggi Islam Negeri di Jawatengah, dan ada sebuah penutup yang cukup bermakna, ketika Pimpinan Tertinggi dari instituti tersebut memberikan rangkuman dan sambutan penutup atas pelatihan 2 hari itu, kalimat-kalimat rangkuman yang cukup menjadikan saya tersentuh, berkenaan pemimpin sebaiknya memahami ini, baik itu pemimpin keluarga, daerah, organisasi, komunitas, dan usaha.
Sebagai pemimpin dalam implementasinya akan dihadapkan kepada 2 kekuatan yg kadang harus dipilih dengan tepat, jika salah maka akan bisa melemahkan kekuatannnya.
1. Kekuatan Rantai Besi, "Sekuat apakah rantai besi yang terdiri dari mata rantai - mata rantai itu??? Jawab : Sejatinya Kekuatan rantai itu tidak lebih kuat dari mata rantai yg terlemah". dalam rangkuman filosofi ini, adalah sekuat apapun kekuatan masyarakat dalam organisasinya, namun dalam beberapa persoalan harus melibatkan dan menguatkan pihak yang paling lemah. Ibarat jalinan rantai besi 1000 mata, dengan 999 mata rantai baja begitu kuat, namun ditengah ada 1 mata rantai hanya dari kawat ringan dan rapuh maka, kekuatan 999 mata tidak akan berarti/tidak menjadi kekuatan yang berarti untuk menarik kepada perubahan. Sehingga dalam hal ini, bahwa kekuatan sang pemimpin dan timnya tidak hanya terletak kepada bagian-bagian yang terkuat dalam tim intinya, tapi juga perlu penguatan kepada yg terlemah
2. Kekuatan "Tarik Tambang", bahwa kekuatan itu tidak terletak pada Jumlah masyarakat organisasi yg besar, tetapi terletak kepada inti kekuatan sebuah organisasi. Ada 2 buah tim yang berlawanan arah, sedang berusaha menarik tambang untuk menguji kekuatan TALInya, maka ketika ada tim pertama 110 orang terdiri dari 100 orang atlet begitu kuat ditambah 10 anak kelas 1 SD yang ikut didalamnya, melawan tim kedua yang kesemuanya 110 orang atlet kuat, maka sejatinya jumlah 110 itu bukan inti kekuatan, tetapi memilih mana yang benar2 memberikan kekuatan itu yang lebih baik, sehingga bukan persoalan peduli kepada kepada 10 anak SD yang ingin ikuat partisipasi, tetap lebih kepada resiko yang akan dihadapi karena BESAR nya dorongan kekuatan yang akan terjadi, sehingga justru bisa makin melemahkan 10 anak SD itu.
Memang kalimat di atas sangat tidak bisa menjelaskan penyampain sebenarnya dari Pimpinan Tertinggi Perguruan tinggi tersebut, namun inilah fenomena sekarang, apakah kita akan memilih kepada kekuatan-kekuatan secara baik, atau juga memandang perlunya membangun si LEMAH untuk menjadi kuat dahulu, tanpa harus menyingkirkan yang KUAT secara perlahan karena "kepentingan kecil"
Semoga bermanfaat
والسـلام عليكم ورحمة الله وبركات
Penulis : Ipan Pranashakti
Post Editing : SAKAMADANI
email : bmt.sakamadani@gmail.com
No comments:
Post a Comment